Asean Economic Comunty 2015 yang
berfokus pada empat pilar dalam penerapannya yakni barang dan jasa, modal,
investasi dan tenaga kerja yang terampil membuat Indonesia dan negara asia
tenggara lainnya harus mempersiapkan dengan matang guna menguasai pasang pasar
yang lebih luas. Apalagi Indonesia yang memiliki peluang besar untuk bisa
mendapatkan keuntungan lebih dari AEC ini, peluang itu antara lain industri di Indonesia yang sudah tumbuh 83 persen khususnya pada sektor
peralatan listrik dan elektronik, kuantitas
sumber daya manusia terbesar dengan usia produktif, tempat investasi yang cukup
menjanjikan, serta negara yang memiliki sumber daya alam yang begitu kaya. Nah
dari sinilah juga ekonomi islam diharapkan bisa diterapkan guna membantu
mewujudkan tujuan dari dalam AEC 2015 yakni kemakmuran yang adil dan menyeluruh
apalagi negara-negara yang menjadi penyokong utama dari AEC ini yakni
Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei Darusalam merupakan negara yang
mayoritas beragama islam. Karena Islam sendiri pada dasarnya merupakan suatu agama yang memberikan tuntutan pada seluruh aspek
kehidupan, termasuk bidang Ekonomi. (Ujang)
Senin, 03 Maret 2014
AL FATIH Berprestasi di TEMILREG YOGYAKARTA 2014
Minggu 16
Februari 2014 kemarin, Muhammad An’am Salah satu pengurus KM Al-Fatih 2014 ini mendapatkan
penghargaan sebagai the best poster dalam rangkaian acara Temu Ilmiah Regional (Temilreg) Kelompok
Studi Ekonomi Islam Jogjakarta 2014. Ada empat rangkaian lomba yang
digodok oleh IESC FE UII sebagai tuan rumah pada temilreg kali ini yakni lomba
olimpiade kajian ekonomi islam, lomba orasi, lomba essai, dan lomba poster yang
diikuti oleh 8 Kelompok Studi Ekonomi Islam dari tujuh universitas yakni UGM,
UII, UIN, UMY, UNY, STEIYo, dan STEI Hamfara. “Sinergisitas Antar Lembaga
Ekonomi Islam dalam Menghadapi A.E.C 2015” merupakan tema besar yang
diangkat pada rangkaian kegiatan tahunan dari FoSSEI Regional Jogjakarta
kemarin ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar