Kualitas
pengurus dalam sebuah roda organisasi harus senantiasa di upgrade, hal ini
sangat diperlukan, mengingat bahwasanya dalam berorganisasi kualitas SDM
menjadi penopang keberhasilan kinerja untuk mencapai visi dan misi bersama. Hal
yang sama pun dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Al-Fatih yang berusaha untuk senantiasa meng-upgrade
kualitas dan semangat pengurus yang dikemas dalam bentuk kegiatan dengan nama
“Upgrading”.
Setelah melalui proses yang cukup panjang,
akhirnya terpilihlah 83 pengurus UKMF Al-Fatih
2013. Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) mengadakan kegiatan Upgrading
pengurus pada Rabu-Kamis, 6-7 Februari 2013 di
Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM. Upgrading Al-Fatih bertujuan untuk
mengakrabkan seluruh pengurus dan satu departemen pada khususnya.
Pembukaan
dilaksanakan di Taman Manding, Rektorat UNY. Di buka secara resmi oleh pembina
UKMF Al-Fatih, Mustofa, M.Sc. Beliau menyampaikan bahwa pengurus Al-Fatih yang
anggotanya mencapai 83 orang tersebut diharapkan mampu bertahan hingga akhir
pengurusan. Sehingga Al-Fatih mampu mencapai tujuan dan dapat memperbaiki diri
menjadi UKMF yang lebih baik lagi. “Apresiasi tinggi kepada pengurus baru
Al-Fatih, karena walaupun baru satu tahun kepengurusan Al-Fatih sudah mampu
mencetak kader sebanyak ini.”
Selanjutnya pengurus yang sudah
terbagi menjadi 6 kelompok (PI-PH dan 5 Departemen lain) berangkat menuju KP4
UGM. Pemberangkatan tidak dilakukan bersama-sama seperti biasa, melainkan
dilakukan tiap kelompok dengan mengatur strategi sendiri. Dengan bekal peta dan
uang Rp. 10.000,- per orang, mereka diberi kebebasan mengatur cara agar sampai
ke tujuan. Selain itu, mereka juga mendapatkan misi tertentu yang harus dilaksanakan
selama perjalanan sebagai kunci mereka untuk masuk dan mengikuti acara sampai
selesai.
Setibanya
ditempat tujuan, setiap kelompok mempresentasikan misi yang harus dilaksanakan
dan pengalaman selama perjalanan. Misi yang diberikan panitia antara lain
wawancara dengan pedagang dipasar mengenai riba, ngamen di dalam bus, bagi-bagi
bunga, melakukan kebaikan selama perjalanan, menjual makanan yang sudah
disediakan panitia, dan wawancara anak kecil mengenai birrul walidain.
Setelah
sholat Ashar pengurus mendapatkan materi dari Pak Sabar Nurohman, Dosen FMIPA
yang dahulu juga merupakan aktifis dakwah kampus. Beliau menyampaikan tentang potensi
muslim di dunia, khususnya di Indonesia. masyarakat muslim saat ini menjadi
mayoritas, sehingga sangat berpotensi untuk maju. Al-Fatih, walaupun masih
dibilang baru tetapi sebenarnya memiliki potensi besar untuk mengembangkannya. Mengembangkan
mahasiswa muslim sesuai dengan potensi yang dimiliki melalui sebuah organisasi.
Malam
harinya, setiap kelompok diberikan satu tema yang berhubungan dengan amanah
yang akan dijalankan, seperti kemuslimahan, media, syiar islam, dll. Mereka
diminta membuat map-maping sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Hal tersebut dimaksudkan untuk menumbuhkan
kerjasama dalam satu departemen.
Acara
tersebut dilanjutkan dengan pentas seni yang dibagi dalam dua ruangan, putra
dan putri disendirikan. Pentas seni yang mereka tampilkan antara lain
musikalisasi puisi, drama, dan bernyanyi. Kemudian pentas seni ditutup dengan
penampilan dari panitia dan bernyanyi bersama.
Sebelum
memulai aktivitas selanjutnya, pagi harinya peserta melakukan senam pagi
bersama. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan sarapan. Tiap kelompok membuat
sarapan pagi dengan bakar-bakaran. Sebelumnya mereka telah memperoleh penugasan
untuk membawa jagung, ubi atau pisang. Acara tersebut diselingi dengan permainan-permainan
yang diadakan panitia.
Selanjutnya
adalah acara outbond. Dalam acara ini dilakukan pembagian kelompok ulang, tidak
lagi satu kelompok adalah satu departemen. Hal ini dimaksudkan agar peserta
selain akrab dengan rekan-rekan departemennya juga akrab dengan rekan-rekan
satu keluarga Al-Fatih. Acara outbond dibagi menjadi 5 pos, dan setiap pos-nya
diadakan pertandingan antar kelompok.
Pos pertama adalah pertandingan untuk memperoleh suatu benda dengan syarat peserta ada yang menjadi orang bisu, tuli dan buta. Pos kedua mereka harus estafet air menggunakan gelas dari suatu tempat ke tempat lain. Sebelum menuju pos ketiga mereka harus melalui pos singgah untuk memperoleh bekal makanan. Kemudian pada pos tiga mereka harus memindahkan botol secara bersama-sama untuk memperoleh bendera. Pada pos keempat setiap kelompok bertanding untuk menyusun kata "Al-Fatih” dengan mencari batu yang sudah bertuliskan huruf dalam air. Selanjutnya, pada pos terakhir mereka bertanding mencari keong dalam sawah berlumpur.
Pos pertama adalah pertandingan untuk memperoleh suatu benda dengan syarat peserta ada yang menjadi orang bisu, tuli dan buta. Pos kedua mereka harus estafet air menggunakan gelas dari suatu tempat ke tempat lain. Sebelum menuju pos ketiga mereka harus melalui pos singgah untuk memperoleh bekal makanan. Kemudian pada pos tiga mereka harus memindahkan botol secara bersama-sama untuk memperoleh bendera. Pada pos keempat setiap kelompok bertanding untuk menyusun kata "Al-Fatih” dengan mencari batu yang sudah bertuliskan huruf dalam air. Selanjutnya, pada pos terakhir mereka bertanding mencari keong dalam sawah berlumpur.
Acara
terakhir dalam upgrading tersebut adalah penutupan. Tetapi sebelumnya Al-Fatih
kedatangan tamu dari UKKI. Salah satu perwakilan dari UKKI menyampaikan bahwa
perlu adanya kerjasama dalam setiap SKI (Sie Kerohanian Islam) sehingga
persatuan antar SKI di fakultas dapat terlihat dan semakin kuat. Begitu juga
kerjasama dengan UKKI. Karena UKKI sama halnya dengan SKI di setiap fakultas,
hanya saja tingkatnya universitas. Kemudian acara tersebut diakhiri dengan do’a
bersama dan pengumuman kelompok terbaik. Kelompok terbaik dimenangkan oleh
kelompok Perang Waddan, yakni kelompok departemen Media dan Jaringan. (Riqi)
Suka...
BalasHapussubhanallah... semoga ukhuwah ini benar2 terjalin selamanya :D Aamiin :)
Aamiin :) semangat !!
BalasHapus